OLAHRAGA DAN POLITIK
A. OLAHRAGA
1. Pengertian Olahraga
Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam pelaksanaannya ada unsur bermain : Ada rasa senang, Dilakukan waktu luang, Aktivitas dipilih (sukarela), Kepuasan dalam proses, Jika tidak dilaksanakan ada sanksi dan Nilai positif.
2. Jenis-Jenis Olahraga
- Olahraga Pendidikan
- Olahraga Prestasi
- Olahraga Rekreasi
- Olahraga Rehabilitasi
- Olahraga Kesehatan dan Kebugaran
- Olahraga Tradisional
3. Tujuan Olahraga
Olahraga memiliki tujuan tertentu, tergantung kepada jenis olahraga yang akan diikuti. Diantaranya Olahraga prestasi, Olahraga pendidikan, Olahraga kesehatan dan kebugaran, Olahraga rekreasi, Olahraga rehabilitasi, dan Olahraga Tradisional.
1. Olahraga Prestasi
Olahraga yang dilakukan dengan tujuan untuk meraih prestasi pada suatu cabang olahraga.
Contoh: Olahraga yang diperlombakan seperti tinju, sepakbola, basket, volley, dan lain sebagainya.
2. Olahraga Pendidikan
Olahraga yang dilaksanakan sebagai proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan serta kebugaran jasmani.
3. Olahraga Kesehatan dan Kebugaran
Olahraga kesehatan dan kebugaran adalah olahraga untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh (fisik).
4. Olahraga Rekreasi
Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran dan kesenangan.
5. Olahraga Rehabilitasi
Olahraga Rehabilitasi adalah olahraga yang dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan atau memulihkan fungsi organ-organ tubuh ke keadaan semula setelah terjadinya kecelakaan olahraga (cidera) seperti patah tulang dan operasi cedera lutut dan bagian tubuh lainnya.
6. Olahraga Tradisional
Olahraga tradisional adalah olahraga asli yang berasal dari tiap-tiap daerah di Indonesia, belum dikenal secara luas, namun populer di daerah asalnya. Contohnya: Egrang, Congklak, Pacu goni, Semba lakon, dan lain sebagainya.
4. Manfaat Olahraga
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.
B. POLITIK
Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) dari sumber-sumber (resources) yang ada.
C. HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN POLITIK
Pengamanan peraturan publik, Pemerintah mengatur olahraga yang legal tik legal, bagaimana olahraga dirganisasi, siapa pemainnya, dimana kelompok olahraga itu dimainkan, siapa yang menggunakan fasilitas olahraga umum. Idealnya aturan ini melindungi individu dan kelompok. Pada olahraga komersial pemerintah mengatur hak dan kewajiban pemilik tim, sponsor, promosi dan atlit. Untuk mengatasi konflik pemerintah mengizinkan menggunakan fasilitas umum dan lapangan permainan, tapi melarang aktifitas olahraga ang berbahaya. Pemerintah membuat hukum dan kebijakan untuk pengamanan aturan umum dan public. Melibatkan polisi local dan militer untuk mengontrol keramaian dan individu yang mengancam keamanan.
Mempertahankan kesehatan dan kebugaran; pemerintah mempromosikan olahraga kesehatan dan kebugaran dengan mendanai program asuransi kesehatan dan sponsor olahraga.
Memperomosikan prestise dan kekuatan kelompok, kominiti dan negara keterlibatan pemerintah dalam olahraga mencari pengenalan dan prestise.
Mempromosikan rasa identitas, memiliki dan persatuan; Dengan olahraga orang-orang berpotensi bekerja sama dan menciptakan persatuan emosi di antara anggota kelompok, contohnnya sepak bola dunia, menciptakan persatuan meredam perbedaan ras, religi, bahasa, pendidikan dan inkam.
Reproduksi nilai-nilai dengan ideologi yang dominan; Pemerintah memiliki niat yang kuat mempertahankan ide kesuksesan berdasarkan disiplin kesetian, penentuan, dan kemampuan terus bekerja dalam tahap-tahap kerja keras dalam masa sulit
Meningkatkan dukungan pemimpin politik dan pemerintahan; Pemimpin politik berasumsi dengan mensponsori atau mempromosikan olahraga akan bermakna dan menyenangkan peningkatan legitimasi mereka di mata penduduk.
Mempromosikan pembangunan ekonomi; Dengan olahraga mereka punya kesempatan untuk mengadakan kerjasama untuk mecari lokasi baru untuk kantor mereka dan operasi mereka atau ofisial mempromosikan prosuk mereka yang dibuat oleh bisnis lokal.
Kesimpulan dan kualifikasi ; isu kritis dan keterlibatan pemerintah pada olahraga; kebijakan pemerintah hanya terkesan pada orang tangguh dan kaya, kebijakan juga dipengaruhi oleh perebutan kekuasaan antar kelompok dan masyarakat.
a. Olahraga Dan Proses Politik Global
1. Olahraga internasional: Ideal bertentangan dengan kenyataan
Pencapaian perdamaian dan persahabatan antar negara terjadi pada olahraga internasional yang ideal. Itu ditekankan oleh Baron Pierre tidak Coubertin pendiri pertandinagn olimpiade modern 1896, dan banyak yang lainnya. Harapan bahwa olahraga akan dilakukan sebagai berikut:
• Bentuk komunikasi terbuka antara orang dan para pemimpin dari banyak negara.
• Acara penting membagi bersama minat antar orang dari budaya dan negara yang berbeda
• Tunjukkan hubungan internasional ramah itu bersifat mungkin.
• Bantu perkembnagn pemahaman bu7daya yang diperlukan ke hapuskan pemakaian klise internasional
• Menciptakan suatu model untuk budaya, ekonomi, dan batasan hubungan nasional ke seberang politis
• Tetapkan hubungan aktif kerja bahwa kembangkan para pemimpin di dalam muncul negara dan dapat digunakan dalam usaha-usaha untuk menutup kesenjangan; celah; jurang antar negara kaya dan negara lebih miskin.
Olahraga internasional pasti punya dampak dalam dunia diplomasi, meski, telah mempromosikan bermacam tingkat diplomasi publik. Dengan kata lain, bila ini muncul pada isu-isu serius tentang minat nasional yang vital, olahraga tidak berdampak politik, ofisial pemerintah tidak menggunakan olahraga pada negosiasi tentang kebijakan nasional dan internasional. Akan tetapi bila ini pada ekspresi publik tentang kebersamaan, seperti pertukaran budaya dan komunikasi umum diantara ofisial dari berbagai negara, olahraga menjadi penting delam beberapa hal.
2. Negara, olahraga, dan ideology budaya; olahraga telah digunakan untuk mempromosikan ide-ide dan orientasi yang sesuai dengan minat dari negara-negara kaya dan kuat di dunia. Partisipasi even olahraga internasional sering bermakna bahwa negara lemah harus mencari negara tangguh disebut adikuasa untuk bimbingan dan sumber daya. Inilah yang membuat orang di negara miskin meningkatkan permainan tradisionalmerqaka dan mempfokuskan perhatian mereka pada olahraga yang tidak berhubungan dengan nilai-nilai den pengalaman meeka sendiri. Secara umum, jika mereka ingin bermain, mereka harus sepakat dengan kndisi yang ditentukan oleh orang-orang di negara tangguh.
Idealnnya, olahraga sebagai sarana untuk pertukaran budaya dari berbagai negara berbagi informasi dan mengembangkan pemahaman budaya timbal balik. Ini berarti olahraga sering menjadi barang ekspor budaya dari negara kaya menyatukan dengan hidup sehari-hari orang di negara lain.
3. Refleksi olahraga; Olimpiade dan Olympic Games apakah keduanya istimewa? Olimpiade adalah suatu filsfat hidup, mengagungkan dan mengkombinasi suatu keseluruhan yang seimbang, kualitas tuuh, akal dan pikiran. Mencampur olahraga dengan kultur dan pendidikan. Olympism mencari untuk menciptakan suatu jalan hidup berdasar pada kegembiraan menemukan dalam usaha, nilai bidang pendidikan dari contoh dan rasa hormat yang baik untuk prinsip etis pokok uang universal.
4. Realita politik baru di era Transnasional badan hokum; Saat ini olahraga internasional lebih didominasi oleh badan hokum transnasional yang kuat dan besar untuk mendapatkan tayangan komersial,sebagian dari ekonomi terbesar disunia adalah badan hukum bukan negara karena negara meningkatkan membatasi perdagangan mengurangi tariff dan menghilangkan peraturan internal untuk mempromosikan pengembangan kapitalis mereka badan hokum transnasional menjadi pemain yang kuat pada politik global. Banyak dari mereka menjadi lebih kuat di bidang ekonomi disbanding negara. Ahli ekonomi yang mempunyai kentungan lebih besar.
5. Isu politik global lain; olahraga meningkatkan jumlah atlit sebagai pekrja migrant global. Artinya, meningkatkan isu politik baru. Isu politik global yang lain adalah berhubungan dengan produksi barang-barang olahraga seperti perlengkapan dan pakaian olah raga.
6. Mengenal realita politik terkini; apakah olahraga merupakan proses globalisasi umum? Muncul bersamaan pada kombinasi yang banyak dari ragam olahraga apakah kita menyaksiskan modernisasi olahraga? Penting sekali memahami kecendrungan global dan ekspresi lokal dan jawaban terhadap kecendrungan itu.
b. Politik Dalam Olahraga
Politik adalah satu bagian internal dari organisasi olahraga lokal, nasional, dan internasional dikenal sebagai tubuh-tubuh pengaturan. Konflik sering muncul ketika orang-orang berhubungan dengan pertanyaan sebaga berikut:
- Apa persyaratan sebagai olahraga?; jika orang dari negara dengan budaya tradisional ingin berpatisipasi dalam olimpiade, mereka harus belajar memainkan aktifitas dan permainan popular negara kaya dan makmur, sehingga merka bergantung pada orang dan organisasi negara kaya. Atlit harus dapat pengntrolan dari universitas.
- Apa peranan olahraga?; sebagai konstruksi sosial dalam menciptakan interaksi satu sama lainnya dan mengenal hambatan fisik dilingkungan dan budaya.
- Siapa yang berperan mengatur olah raga?; badan pemerintah dan sponsor.
- Selain itu juga ada beberapa pertanyaan lain seperti: siapa yang mengontrol olahraga, games, pertemuan, pertandingan, tournament, waktu. Dimana event diadakan, penanggung jawab serta hadiah yang akan didistribusikan pada atlet.
c. Olahraga dan Isu Politik Global
- Olahraga internasional: Ideal bertentangan dengan kenyataan
- Negara, olahraga, dan deologi
- Refleksi olahraga; Olimpiade dan Olimpic Games apakah kesuannya istimewa?
- Realita politik baru di era Transnasional badan hokum
- Isu olitik global yang lain.
- Mengenal realita politik terkini
Empat isu utama berkaitan dengan olahraga: (1) Alasan pemerintah melibatkan sponsor dan mengndalikan olahraga, (2) Bagaimana olahraga ada hubungan keluarga dengan proses politis penting, terutama di tingkat global, (3) Peran pertandingan Olimpiade dalam politij global dan kultur glbal, (4) Proses politis yang terjadi dalam organisasi olahraga dan olahraga.
Kekuasaan adalah konsep utama dalam politik mengacu pada satu kemampuan untuk mempengaruhi yang lain dalam mencapai sasaran, bahkan di wajag oposisi lainnya . Otoritas adalah suatu wujud kekuasaan status yang dikenal dalam satu organisasi seperti pada IOC, FIFA, dan NCAA.
d. Sosiologi Olahraga Terhadap Politik
Politik adalah lembaga lain dalam masyarakat kita yang dihubungkan dengan olahraga. Berbagai teori (lihat di bawah) mengusulkan bagaimana olahraga dan politik setiap penggunaan lainnya. Meskipun negara-negara menggunakan olahraga untuk meningkatkan citra mereka dan kekuasaan atau bahwa pemimpin mereka, olahraga juga telah digunakan sebagai pendamai. Goodwill Games, misalnya, melayani tujuan ini, dan para pemimpin dunia telah menggunakan olahraga peserta untuk terlibat dalam tantangan bersahabat dengan atlet dari negara lain sebagai sarana komunikasi dalam proses negosiasi.
Layar bendera dan lagu kebangsaan memainkan telah mengangkat kontroversi di kompetisi internasional Olimpiade dan lainnya, karena penafsiran yang menampilkan seperti mempromosikan ideologi politik. Olahraga memang menawarkan pengaturan untuk kebanggaan nasional dan kesatuan dalam masyarakat kita tapi pada saat yang sama menimbulkan pertanyaan tentang isu-isu kekuasaan, khususnya dalam hal pemilihan atlet untuk kompetisi internasional dan kontrol peristiwa olahraga.
e. Kaitan antara Olahraga dengan Politik
Ketika pada Piala Dunia 1990 Maradona diangkat oleh Presiden Menem sebagai duta resmi Argentina, maka sang legenda sepak bola Argentina itu menjadi symbol konkret identifikasi antara olahraga dan politik. Pertalian erat antara olahraga dan politik bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, bukan hanya dengan politik. Sebab olahraga memiliki multimakna; sosial, ekonomi, politik atau ideologi, dan kesehatan.
Diktator Adolf Hitler juga pernah memanfaatkan Federasi Sepak Bola (DFB) untuk propaganda politik Nazi. Dia mengatakan, ”Orang besar adalah pelari marathon sejarah”. Diktator lainnya, Bennito Mussolini, merasa penting dirinya ditampilkan dalam pose-pose olahraga, seperti sedang bermain anggar, tenis, atau naik kuda. Sebab, menyitir I Bambang Sugiarto (2000), bagi Mussolini, seorang politikus sejati haruslah serentak merupakan simbol kejantanan sportif. Sedangkan bagi kaum sosialis, olahraga adalah manifestasi penting semangat ideal kolektivisme yang rasional dan higienis.
Jadi, dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu.
Tulisan ini memfokuskan diri pada sepakbola, dengan lebih menitikberatkan pada politik, terutama politik demokratik. Artinya, sepakbola bukan sekadar olahraga, melainkan telah lama menjadi alat politik sekaligus inspirasi dan pembelajaran dalam berpolitik. Dengan kata lain, sepakbola dalam perkembangannya bukan hanya sebagai alat politik atau legitimasi politik kekuasaan –seperti diktator Franco di Spanyol yang konon pernah memanfaatkan klub sepak bola Real Madrid sebagai alat legitimasi kekuasaannya, Mussolini pada Piala Dunia 1934 yang memaksakan Piala Dunia harus dilaksanakan di Italia dan klubnya harus ‘menang atau mati’, atau seperti Hitler di atas– tetapi juga sebagai media pembelajaran politik demokratik, terutama yang bertalian dengan politisi dan konstituennya.
f. Sepakbola dan Demokrasi
Bila dilihat lebih dalam, sepakbola memang mengajarkan banyak hal tentang politik, strategi memenangkan pertarungan politik, dan keterlibatan publik di dalamnya, atau yang biasa disebut demokrasi. Dalam demokrasi, yang didahulukan adalah kepentingan umum atau kepentingan bersama, kemudian barulah kepentingan pribadi atau kelompok. Tujuan utama demokrasi adalah menciptakan ruang bagi terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Demikian juga dalam sepakbola, sebagai sebuah permainan tim. Dalam sepakbola, yang diutamakan adalah kebersamaan sebagai sebuah tim, setelah itu pribadi. Pertandingan sepakbola antar bangsa, misalnya, yang didahulukan adalah kepentingan dan kehormatan bangsa dan negara, kemudian baru kepentingan pribadi atau klub. Apabila dalam politik, partai politik adalah arena atau lapangan politik milik rakyat dalam membangun demokrasi, maka dalam sepakbola, lapangan hijau menjadi “lapangan politik” milik rakyat untuk membangun kepentingan bersama. Dalam hal ini, sepakbola dapat mengajarkan bagaimana seharusnya sebuah pementasan arena politik partai dan para pendukungnya dalam menjalankan tugas politiknya, yakni fair play.
g. Koneksi Olahraga-Pemerintah
Oleh karena olahraga merupakan suatu kemewahan dan mahal, keterlibatan pemerintah sangat diperlukan serta sponsor,organisasi, dan semua fasilitas. Keterlibatan ini juga perlu diatur dan dikendalikan oleh suatu agen yang ,andiri dan menunjukkan minat semua public. Tujuh pertimbangan keterlibatan pemerintah (Houlihan, 1991, 1997, 2000): (1) Untuk melindungi orser public, (2) untuk memelihara kesehatan dan kebugaran antar para warganegara, (3) untuk mempromosikan gengsi dan kekuasaan sutu kelompok, masyarakat, atau bangsa, (4) untuk mempromosikan suatu pengertian odentitas, termasuk kesatuan antar para warganegara, (5) reproduksi nilai-nilai konsisten dengan ideology dominan di masyarakat. (6) meningkatkan dukungan kepada pemimpin politik dan pemrintah, dan (7) mempromosikan pembangunan ekonomi di masyarakat.
Melindungi Order Publik
Pemerintah sering membuat hokum olahraga tidak sah, bagaimana olahraga harus tertata, yang punya peluang berolahraga, dimana olahraga tertentu bias dimainkan, dan siapa yang dapat menggunakan sarana olahraga public pada waktu tertentu. Idealnya, aturan-aturan ini melindungi individu dan kelompok yang bertikai dalam berolahraga. Dalam kasus olahraga komersil, pemerintah boleh mengatur hak-hak dan tugas-tugas pemilik regu, sponsor, penyelenggara, dan atlit.
Pemeliharaan Kesehatan dan Kebugaran
Pemerintah juga sudah melibatkan dalam olahraga mempromosikan kesehatan dan kebugaran antar para warganegara. Sebagai contoh, pembiayaan asuransi kesehatan. Banyak orang percaya bahwa keikutsertaan olahraga memperbaiki kebugaran, kebugaran memperbaiki kesehatan, dan kesehatan baik mengurangi biaya-biaya medis. Kepercayaan ini tetap pada tuntutan berikut( Howel an Ingham, 2001; Howell et al, 2002; Nixon, 2000; waddingtn, 2000):
Mempromosikan Prestise dan Power Kelompok, Masyarakat, atau Negara
Keterlibatan pemerintah dalam olahraga sering termotivasi oleh mencari pengenalan dan gengsi. Hal ini terjadi di local, nasional, dan bahkan tingkatan-tingkatan global. Pejabat menggunakan olahraga onternasional untuk menetapkan hal kekuasaan bangsa mereka memenangkan medali, gambaran mereka nasional ditingkatkan di seluruh dunia.
Meniru Nilai-Nilai Konsisten dengan Ideologi Yang Dominan
Pemerintah juga dilibatkan dalam olahraga untuk mempromosikan niali-nilai dan gagasan-gagasan tertentu antar para warganegara. Sebagai contoh, pemerintah secara umu punya kepentingan yang kuat dalam memelihara gaasan sukses didasarkan displin, kesetian, penentuan, dan kemampua untuk nafkaf bekerja di wajah kesukaran dan waktu tidak baik. Olahraga, terutama kelas dunia dan olahraga pilihan kompetitif, telah digunakan.
Olahraga adalah satu alat penting untuk membayangkan kedudukan Negara meredeka. Ini merupakan suatu forum smpurna untuk membangun identitas. Pemerintah juga tertarik akan manfaat ekonomi jangka panjang menjadi tuan rumah kejadian.
Kesimpulan dan kualifikasi: Isu-isu dan pengembangan pemerintah politis Global
Keterlibatan pemerintah dalam olahraga biasanya mencerminkan minat dari sebagian orang lebih dari yang lain. Mereka bermanfaat bagi kebanyakan cenderung menjadi orang-orang mampu mempengaruhi penentu kebijaksanaan. Hal ini tidak berarti bahwa kebijakan pemerintah hanya mencerminka minat orang-orang tangguh dan kaya, tetapi juga kebijakan dipengaruhi oleh kuasa berjuang antar kelompok dalam suatu masyarakat.
h. Proses Olahraga dan Politis Global
Olahraga Internasional: Idaman-idaman melawan kenyataan
Meraih damai dan persahabatan antar Negara-negara mempunyai suatu olahraga dasar idaman longstanding internasional. Ditekankan oleh Baron Pierre tidak Coubertin, pendiri dari pertandingan Olimpiade modern dala 1896, dan oleh banyak yang lainnya sejak itu.
Harapan mempunyai bahwa olahraga-olahraga akan melakukan berbagai hal berikut:
1. Bentuk komunikasi terbuka antara orang-orang dan para pemimpindari banyak Negara.
2. Acara penting membagi bersama minat antar orang-orang dari kultur-kultur dan Negara-negara yang berbeda.
3. Tunjukkan hubungan-hubungan yang internasional rahmah itu bersifat mungkin
4. Bantu perkembangan pemahaman budaya yang diperlukan ke hapuskan pemakaian klise nasional.
5. Buat suatu model untuk budaya, ekonomi, dan batasan hubungan nasonal keseberang politis
6. Tetapkan hubungan-hubungan aktip kerja bahwa dikembangkan para pemimpin didalam Negara-negara dan dapat di gunakan dalam usaha-usaha untuk menutup kesenjangan, celah, jurang antara Negara-negara yang kaya dan Negara-negara miskin.
D. PENGARUH SOSIOLOGI OLAHRAGA TERHADAP POLITIK
1. Pengaruh Positif Sosiologi Olahraga terhadap Politik
Perserikatan bangsa-bangsa di dunia telah ikut tergabung dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Para pemimpin dunia telah bisa saling melakukan proses negosiasi dan komunikasi yang berkaitan dengan masalah olahraga. Seperti contohnya, hubungan yang baik antar Negara juga dapat diciptakan dengan menggelar pesta olahraga di penjuru dunia. Intinya, dengan mensosialisasikan olahraga dalam kehidupan plotik, baik luar negeri maupun dalam negeri, akan berdampak baik pada kehidupan politik dunia, Negara khususnya.
2. Pengaruh Negatif Sosiologi Olahraga terhadap Politik
Tidak sedikit terjadi provokasi dalam dunia olahraga yang disebabkan urusan politik. Salah satunya bisa kita lihat dari kasus suap wisma atlet yang merugikan Negara miliaran bahkan triliunan rupiah. Sarana dan prasarana yang seharusnya dipersiapkan sepenuhnya untuk tempat tinggal atau latihan atlet, malah dijadikan ajang untuk korupsi. Beberapa orang telah bergelut di dalam proyek tersebut. Sesungguhnya olahraga mampu membentuk rasa kekeluargaan sesama warga Negara maupun dengan Negara lain, namun juga bisa menimbulkan efek negative seperti yang diungkapkan diatas.
Referensi
Sapto Adi Dan Mu’arifin (2007)“Sosiologi Olahraga”Upt Perpus Um, Malang
Bouman, P.J. (1976) Sosiologi, Pengertian Dan Masalah. Yogyakarta, Penerbit Yayasan Kanisius.
Early Socialization” Wiggins, Wiggins & Zanden, 1994
H.Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartoto. 2008. Defenisi Sosiologi Pendidikan. Online (Http://Www.Fatamorghana. Wordpress.Com, Diakses 20 Maret 2008).
Ahmad Tanwir 2010. Olahraga Dan Penguasaan Diri
Dr. Marjohan Hs, M.Pd. 2011. Sosiologi Olahraga. Padang, UNP Press.
Olahraga@Wendi’s_blogspot.com
Biodata
Nama : Wendi Ichsan
Panggilan : Wendi
Tempat/Tgl. Lahir : Pariaman, 24 Maret 1991
Alamat : Jl. Sidingin 21B, Tabing, Kec. Koto Tangah, Padang
Daerah Asal : Padusunan, Kota Pariaman
No. Telp : 081947953045
Cabang Olahraga : Catur, Atletik