Sabtu, 05 November 2011
Tidak Sulit Mewujudkan Tubuh Sehat
Olahraga merupakan hal penting bagi kesehatan tubuh. Selain menjanjikan tubuh yang sehat, olahraga juga dapat membuat semangat seseorang menjadi bangkit. Namun, saat sekarang ini banyak orang yang malas untuk berolahraga. Padahal, dengan berolahraga mereka bisa mendapatkan kesehatan, kesegaran dan kebugaran tubuh yang didambakan.
Sebenarnya tidaklah sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Jika kita ingin, maka bisa mendapatkan tubuh sehat dengan berlari-lari kecil, berjalan kaki pagi dengan meluangkan sedikit waktu untuk hal demikian. Selain itu, kita juga bisa refreshing dengan olahraga yang dianggap ringan dan mudah dilakukan untuk menghilangkan ketegangan pada otot-otot tubuh.
Sebagian orang beranggapan bahwa olahraga yang baik adalah olahraga berat, mengeluarkan banyak keringat dan melelahkan. Padahal, tidak semua olahraga berat tersebut yang memiliki manfaat besar. Sebab, olahraga ringan pun dapat memberikan kebugaran dan menjamin kesehatan jika terus-menerus dilakukan secara rutin. Jadi, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana cara mengikuti perkumpulan olahraga berat di tempat-tempat kebugaran tubuh.
Dalam melakukan olahraga, sebaiknya dipertimbangkan macam, aktifitas serta manfaat dari olahraga tersebut. Jika olahraga tadi terlalu berat, maka akan sangat berbahaya untuk tubuh, terutama bagi seorang pemula. Sebab, olahraga berat membutuhkan cukup banyak energi yang akan menguras tenaga dan membuat kita lemah setelah melakukan olahraga.
Jika olahraga yang dijalani membuat tenaga terkuras banyak, maka lebih baik ditinggalkan saja. Sebab, olahraga yang menguras energi tersebut sangat mudah membuat perut lapar setelah berolahraga. Dengan perut lapar, otomatis nafsu makan akan bertambah setelah berolahraga. Akibatnya, bukan manfaat baik yang didapatkan melainkan berat badan akan cepat bertambah.
Jika orang yang mengetahui pentingnya olahraga, tentu mereka tidak akan segan memenuhi kebutuhannya akan olahraga. Namun, berolahraga harus diikuti dengan ilmu yang cukup. Dengan demikian, olahraga tidak sedikitpun terasa berat. Lama-kelamaan, olahraga akan mudah untuk dilakukan dan disukai.
Olahraga yang baik harus dilakukan dengan sepenuh hati. Jangan sampai melakukan olahraga setengah-setengah. Untuk itu, kita harus melakukan olahraga secara rutin dan teratur. Jika rutin melakukannya, tubuh kita akan terasa lebih enak untuk kemudian harinya. Jika tidak rutin melakukannya, tubuh akan terasa pegal-pegal keesokan harinya.
Untuk olahraga rutin ini, bisa dilakukan dengan membiasakan diri berjalan pagi, lari-lari kecil dan senam. Bagi ibu-ibu, olahraga senam merupakan pilihan yang sangat cocok. Sebab, olahraga senam terbukti dapat menyehatkan dan membentuk posisi tubuh. Selain itu, senam juga dapat membakar kalori dan mendatangkan tenaga dengan baik.
Jika kita lihat sekarang ini, olahraga yang paling dicari adalah untuk menurunkan berat badan. Sebab, sekarang ini sudah semakin banyak orang gemuk di sekitar kita. Padahal, sangat mudah untuk mengatasi kegemukan itu, namun sebagian besar oang sulit untuk mengatasinya.
Kebiasaan bersantai dengan makanan yang padat lemak membuat sebagian orang lupa akan kesehatan. Padahal, kesehatan jauh lebih penting daripada memperturutkan nafsu makan semata. Setidaknya, kebiasaan yang demikian dapat diimbangi walau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya agar tubuh tetap terjaga. Sekurang-kurangnya, perbandingan antara penambahan dan pengurangan berat badan adalah seimbang.
Walaupun demikian, kesehatan prima tetap menjadi pilhan utama. Bagi sebagian orang yang ingin sehat sekaligus menurunkan berat badan, olahraga aerobik adalah yang paling tepat sebagai solusinya. Aerobik adalah jenis olahraga yang gerakannya dilakukan berulang-ulang, gerakannya sama, ringan dilakukan, dan dalam waktu yang cukup lama.
Jenis olahraga aerobik ini cukup banyak, diantaranya berjalan kaki, bersepeda, berlari, jalan cepat, dan berenang. Dengan melakukan olahraga aerobik ini secara rutin, dijamin berat badan turun dan kesehatan tubuh akan terpelihara. Setidaknya kita dapat meluangkan waktu untuk berjalan kaki minimal 10.000 langkah setiap harinya. Dengan demikian, kita akan mendapatkan manfaat-manfaat yang tidak diketahui secara langsung, namun tubuh yang merasakannya.
Dengan berjalan kaki minimal 10.000 langkah tiap harinya, kita ikut memelihara kesehatan persendian kaki. Jalan kaki juga memiliki efek relaksasi bagi orang yang melakukannya. Selain relaksasi, jalan kaki juga menguatkan jantung, otot, persendian, tulang, metabolisme sekaligus mengurangi berat badan.
Manfaat lain yang sangat banyak dengan berjalan kaki adalah menguat otot-otot, ligament, tulang rawan, serta mampu mengencangkan otot-otot kaki. Jalan kaki ini juga menguatkan tulang khusus bagi wanita muda. Selain itu, dengan berjalan kaki kita bisa merasa tulang kuat yang tahan lama dan mampu memperlambat terjadinya osteoporosis atau tulang keropos.
Dalam berjalan kaki, seseorang harus melakukannya dengan posisi yang benar. Posisi tubuh yang tepat adalah dengan berjalan tegak lurus, pandangan lurus ke depan, kepala ditegakkan, dan tidak sering berbicara. Sebaiknya lakukan dengan rileks, sebab itulah kondisi prima yang utama.
Sewaktu berjalan kaki, jangan pernah merasa gelisah atau terburu-buru. Lebih baik merasakan nikmatnya berjalan santai dan tenang. Sebaiknya, jangan kaku dalam berjalan, dengan kata lain sering berhenti. Saat berjalan, kencangkan pantat, tahan pertu kedalam dan busungkan dada, selanjutnya langkahkan kaki dengan benar. Cobalah kalau sekiranya Anda kurang percaya dengan hal seperti ini, pastikan bedanya!
Penulis, Mahasiswa Pendidikan Olahraga FIK UNP
Jumat, 04 November 2011
Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa
Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa
Oleh: Wendi Ichsan
Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal mudah, namun bisa dipermudah jika kita mau untuk menjalaninya dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan semestinya. Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita harus mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang memberikan dampak positif bagi perkuliahan kita.
Di kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan rasa sosial yang tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Disana kita bisa menunjukkan bahwa kita mampu memberikan dampak yang baik di lingkungan kampus. Kita harusnya bisa menjadi contoh bagi rekan-rekan kita yang lain maupun junior yang akan bergabung nantinya.
Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi.
Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya, kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang banyak.
Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat.
Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Kita tidak lagi merasakan gugup atau gemetar melihat kumpulan orang yang akan mendengar apa yang akan kita ucapkan.
Penulis sendiri dahulunya tidak memiliki skill untuk berbicara sedikitpun. Namun, setelah merasakan hidup berorganisasi, maka terasa sangat membantu disaat perkuliahan. Biasanya penulis hanya duduk-duduk dan mengobrol di belakang, namun setelah berorganisasi penulis lebih tertarik untuk duduk di bagian depan dan bertanya jawab dengan dosen bersama teman-teman lainnya. Itulah kira-kira gambaran yang mungkin bisa memotivasi mahasiswa di lingkungan kita ini memanfaatkan organisasi agar mampu menemukan jati dirinya sebagai mahasiswa.
Seorang mahasiswa akan mengarungi perjalanan panjang untuk meraih mimpinya sebagai seorang sarjana, kemudian mendapatkan pekerjaan yang layak tentunya. Begitulah kira-kira keinginan semua mahasiswa yang berjuang keras melewati perjalanan panjangnya selama duduk di bangku perguruan tinggi. Perjalanan panjang itu tidak boleh disia-siakan, karena kita harus bisa memanfaatkan segala hal yang baik untuk memberi hasil positif bagi diri kita sendiri. Akan lebih baik jika kita juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain.
Bagi mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka berusahalah untuk bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu akan berguna untuk kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesame mahasiswa di kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam perkuliahan.
Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.
Penulis, bergiat di Komunitas Ladangbaru Padang
Oleh: Wendi Ichsan
Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal mudah, namun bisa dipermudah jika kita mau untuk menjalaninya dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan semestinya. Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita harus mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang memberikan dampak positif bagi perkuliahan kita.
Di kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan rasa sosial yang tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Disana kita bisa menunjukkan bahwa kita mampu memberikan dampak yang baik di lingkungan kampus. Kita harusnya bisa menjadi contoh bagi rekan-rekan kita yang lain maupun junior yang akan bergabung nantinya.
Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi.
Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya, kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang banyak.
Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat.
Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Kita tidak lagi merasakan gugup atau gemetar melihat kumpulan orang yang akan mendengar apa yang akan kita ucapkan.
Penulis sendiri dahulunya tidak memiliki skill untuk berbicara sedikitpun. Namun, setelah merasakan hidup berorganisasi, maka terasa sangat membantu disaat perkuliahan. Biasanya penulis hanya duduk-duduk dan mengobrol di belakang, namun setelah berorganisasi penulis lebih tertarik untuk duduk di bagian depan dan bertanya jawab dengan dosen bersama teman-teman lainnya. Itulah kira-kira gambaran yang mungkin bisa memotivasi mahasiswa di lingkungan kita ini memanfaatkan organisasi agar mampu menemukan jati dirinya sebagai mahasiswa.
Seorang mahasiswa akan mengarungi perjalanan panjang untuk meraih mimpinya sebagai seorang sarjana, kemudian mendapatkan pekerjaan yang layak tentunya. Begitulah kira-kira keinginan semua mahasiswa yang berjuang keras melewati perjalanan panjangnya selama duduk di bangku perguruan tinggi. Perjalanan panjang itu tidak boleh disia-siakan, karena kita harus bisa memanfaatkan segala hal yang baik untuk memberi hasil positif bagi diri kita sendiri. Akan lebih baik jika kita juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain.
Bagi mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka berusahalah untuk bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu akan berguna untuk kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesame mahasiswa di kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam perkuliahan.
Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.
Penulis, bergiat di Komunitas Ladangbaru Padang
Optimalkan Semester Pendek
Optimalkan Semester Pendek
Oleh: Wendi Ichsan
Setiap mahasiswa tentu mengenal semester pendek, atau biasa disebut SP. Bagi sebagian mahasiswa, semester pendek merupakan alternatif yang sangat membantu kelancaran perkuliahan. Semester pendek bisa dijadikan ajang untuk menambah perolehan SKS mahasiswa yang bersangkutan. Selain itu, semester pendek juga dapat dijadikan tempat mengulang mata kuliah yang sebelumnya gagal.
Sebelum masa libur perkuliahan, pendaftaran SP sudah banyak terpampang di papan pengumuman masing-masing jurusan. Bagi mahasiswa yang ingin cepat-cepat menyelesaikan kuliahnya, tentu SP menjadi pilihan yang tepat. Sebaliknya, bagi mahasiswa biasa lebih banyak yang mengutamakan pulang ke kampung halaman.
Bagi saya sendiri, SP sangat membantu perkuliahan saya. Meskipun tidak ada mata kuliah saya yang gagal ataupun mengulang, tapi saya bertekad untuk tamat dalam jangka waktu yang singkat. Begitu juga dengan teman-teman lainnya yang sama-sama mengambil semester pendek dengan saya. Semua mahasiswa mendambakan nilai yang terbaik.
Semua orang boleh bercita-cita demikian, namun harus disertai dengan kerja keras dan berdoa. Kita harus bisa mengoptimalkan semester pendek agar tidak menjadi mahasiswa cinta kampus, atau juga disebut ‘mahasiswa abadi’. Jadwal semester pendek sangatlah padat, tapi itu tidak menyurutkan niat saya untuk menggali ilmu yang lebih luas di kampus.
Jika semester pendek kali ini bisa saya optimalkan perkuliahannya, maka mudah-mudahan saya akan memperoleh nilai yang cukup bagus. Pepatah mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina”. Ini menandakan bahwa ilmu itu sangatlah luas. Jika seandainya ilmu yang kita miliki masih standar, maka kita jangan pernah malu untuk belajar. Semester ini akan membuktikan kerja keras saya selama menjalani perkuliahan di kampus. Semoga hasilnya memuaskan. Amin!
Oleh: Wendi Ichsan
Setiap mahasiswa tentu mengenal semester pendek, atau biasa disebut SP. Bagi sebagian mahasiswa, semester pendek merupakan alternatif yang sangat membantu kelancaran perkuliahan. Semester pendek bisa dijadikan ajang untuk menambah perolehan SKS mahasiswa yang bersangkutan. Selain itu, semester pendek juga dapat dijadikan tempat mengulang mata kuliah yang sebelumnya gagal.
Sebelum masa libur perkuliahan, pendaftaran SP sudah banyak terpampang di papan pengumuman masing-masing jurusan. Bagi mahasiswa yang ingin cepat-cepat menyelesaikan kuliahnya, tentu SP menjadi pilihan yang tepat. Sebaliknya, bagi mahasiswa biasa lebih banyak yang mengutamakan pulang ke kampung halaman.
Bagi saya sendiri, SP sangat membantu perkuliahan saya. Meskipun tidak ada mata kuliah saya yang gagal ataupun mengulang, tapi saya bertekad untuk tamat dalam jangka waktu yang singkat. Begitu juga dengan teman-teman lainnya yang sama-sama mengambil semester pendek dengan saya. Semua mahasiswa mendambakan nilai yang terbaik.
Semua orang boleh bercita-cita demikian, namun harus disertai dengan kerja keras dan berdoa. Kita harus bisa mengoptimalkan semester pendek agar tidak menjadi mahasiswa cinta kampus, atau juga disebut ‘mahasiswa abadi’. Jadwal semester pendek sangatlah padat, tapi itu tidak menyurutkan niat saya untuk menggali ilmu yang lebih luas di kampus.
Jika semester pendek kali ini bisa saya optimalkan perkuliahannya, maka mudah-mudahan saya akan memperoleh nilai yang cukup bagus. Pepatah mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina”. Ini menandakan bahwa ilmu itu sangatlah luas. Jika seandainya ilmu yang kita miliki masih standar, maka kita jangan pernah malu untuk belajar. Semester ini akan membuktikan kerja keras saya selama menjalani perkuliahan di kampus. Semoga hasilnya memuaskan. Amin!
Duka di Minggu Pertama Kuliah
Duka di Minggu Pertama Kuliah
Oleh: Wendi Ichsan
Minggu pertama proses belajar mengajar di kampus perguruan tinggi negeri baru saja dimulai. Saya dengan semangat yang menggebu-gebu tidak merelakan untuk absen pada awal semester ini yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Namun, bulan Ramadhan di kampus kali ini terasa berbeda dengan tahun sebelum. Acara pembukaan dan penutupan mahasiswa baru pun tidak terlihat lebih meriah daripada tahun kemarin.
Ternyata, mahasiswa Universitas Negeri Padang sedang berduka, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Sudah sepatutnya rasa duka itu menyelimuti mahasiswa FIK, karena salah seorang dosen yang dikenal dekat dengan mahasiswa sudah pergi meninggalkan dunia ini. Beliau ialah Bpk. Drs. Asril B. M.Kes. yang meninggal di rumah sakit Dr. M. Djamil Padang beberapa hari lalu. Dosen yang sangat dikenal oleh mahasiswa dan segenap pegawai kampus dengan tawa dan canda beliau. Duka semakin dalam dirasakan karena beliau juga merupakan pembantu dekan III FIK yang bertugas di bidang kemahasiswaan.
Berita duka itu tersebar dengan cepat di lingkungan kampus. Saya pun mengetahui kabar tersebut dari salah seorang teman yang merupakan mahasiswa didik beliau. Minggu awal kuliah masih berjalan seperti biasa, tidak banyak dosen yang mengajar. Kebanyakan dosen pada minggu pertama hanya untuk bertatap muka dan saling berkenalan dengan mahasiswa yang mungkin belum kenal dengan dosen yang bersangkutan.
Lepas dari cerita tentang duka di kampus, berita berpulangnya dosen kami yang suka bercanda itu juga disebarkan oleh teman-teman saya lewat akun facebook. Situs jejaring sosial itu sangat berjasa dalam hal berbagi informasi sesama teman di facebook. Diantara komentar yang saya baca di facebook, semua mahasiswa yang mendengar berita itu bergabung dan setuju untuk mendoakan dosen kami yang telah berpulang ke rahmatullah itu. Saya dan teman-teman meyakini bahwa orang yang meninggal di bulan Ramadhan ini mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Amien.
Penulis, mahasiswa Pendidikan Olahraga FIK-UNP
Oleh: Wendi Ichsan
Minggu pertama proses belajar mengajar di kampus perguruan tinggi negeri baru saja dimulai. Saya dengan semangat yang menggebu-gebu tidak merelakan untuk absen pada awal semester ini yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Namun, bulan Ramadhan di kampus kali ini terasa berbeda dengan tahun sebelum. Acara pembukaan dan penutupan mahasiswa baru pun tidak terlihat lebih meriah daripada tahun kemarin.
Ternyata, mahasiswa Universitas Negeri Padang sedang berduka, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Sudah sepatutnya rasa duka itu menyelimuti mahasiswa FIK, karena salah seorang dosen yang dikenal dekat dengan mahasiswa sudah pergi meninggalkan dunia ini. Beliau ialah Bpk. Drs. Asril B. M.Kes. yang meninggal di rumah sakit Dr. M. Djamil Padang beberapa hari lalu. Dosen yang sangat dikenal oleh mahasiswa dan segenap pegawai kampus dengan tawa dan canda beliau. Duka semakin dalam dirasakan karena beliau juga merupakan pembantu dekan III FIK yang bertugas di bidang kemahasiswaan.
Berita duka itu tersebar dengan cepat di lingkungan kampus. Saya pun mengetahui kabar tersebut dari salah seorang teman yang merupakan mahasiswa didik beliau. Minggu awal kuliah masih berjalan seperti biasa, tidak banyak dosen yang mengajar. Kebanyakan dosen pada minggu pertama hanya untuk bertatap muka dan saling berkenalan dengan mahasiswa yang mungkin belum kenal dengan dosen yang bersangkutan.
Lepas dari cerita tentang duka di kampus, berita berpulangnya dosen kami yang suka bercanda itu juga disebarkan oleh teman-teman saya lewat akun facebook. Situs jejaring sosial itu sangat berjasa dalam hal berbagi informasi sesama teman di facebook. Diantara komentar yang saya baca di facebook, semua mahasiswa yang mendengar berita itu bergabung dan setuju untuk mendoakan dosen kami yang telah berpulang ke rahmatullah itu. Saya dan teman-teman meyakini bahwa orang yang meninggal di bulan Ramadhan ini mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Amien.
Penulis, mahasiswa Pendidikan Olahraga FIK-UNP
Malam Begadang, Siang Mengantuk
Malam Begadang, Siang Mengantuk
Oleh: Wendi Ichsan
Setelah seharian beraktifitas, biasanya saya tidur lebih awal. Namun, suatu malam saya mendapatkan kabar yang tidak baik. Salah satu dari teman sekolah saya dulu menderita penyakit asma yang cukup parah. Namanya Dani, namun akrab disapa ‘Buya’ oleh orang-orang yang kenal baik dengannya. Buya termasuk orang yang berjasa dalam hidup saya, karena dialah yang selalu setia menemani saya sewaktu duduk di bangku sekolah dulu. Saya dan Buya adalah teman yang sangat akrab, kami pun sering bertukar isi hati sepulang sekolah.
Saya langsung bergegas ke rumah sakit setelah mendengar kabar itu. Rupanya, sudah banyak teman-teman sekolah saya dulu yang datang disana. Saya sangat berharap agar teman baik saya itu lekas sembuh dari penyakitnya. Kami pun bersama-sama mengumpulkan uang untuk sekedar membeli buah dan roti untuk Buya. Malam itu, saya berencana menginap disana sambil bercerita-cerita tentang masa-masa sekolah dulu. Semakin malam, semakin banyak teman-teman yang pulang, hingga tersisa saya dan orangtua Buya yang masih bercerita disana.
Malam itu, hingga pukul duabelas malam, saya masih belum bisa tidur. Buya tidak bisa memejamkan mata malam itu. Akhirnya, kami berdua menghabiskan waktu malam itu dengan bercerita tentang beragam masalah di antara kami. Saya lihat Buya sangat puas bercerita malam itu dengan saya. Ia bercerita tentang pengalamannya selepas tamat sekolah. Ingin rasanya saya kembali pada masa sekolah dulu, tapi itu sudah menjadi kenangan yang berkesan untuk saya ingat.
Akhirnya, saya memutuskan juga untuk tidur malam itu karena jam sudah menunjukkan pukul empat pagi. Mata saya sudah berat, begitu juga dengan Buya. Kemudian, jam lima pagi saya disentakkan oleh sayup-sayup suara azan yang memaksa saya untuk segera bangun dari lantai rumah sakit yang beralas tikar itu. Setelah shalat subuh, saya permisi pulang kepada orangtua Buya yang juga terbangun untuk shalat subuh, sedangkan Buya masih tertidur pulas pagi itu.
Sesampainya di rumah, saya langsung mandi, berpakaian dan sarapan pagi. Sebab, jam tujuh pagi saya hendak pergi kuliah. Meskipun kepala saya agak pusing karena kurang tidur, saya tetap semangat berangkat kuliah. siang harinya, barulah saya rasakan letih yang luar biasa. Mata saya juga sangat lelah siang itu, hingga saya sempat mengantuk saat kuliah dan ditegur oleh dosen. Meski demikian, saya sangat senang karena saya bisa membuat penderitaan teman saya lebih berkurang karena kehadiran saya malam itu.
Penulis, bergiat di Komunitas Ladangbaru Padang
Oleh: Wendi Ichsan
Setelah seharian beraktifitas, biasanya saya tidur lebih awal. Namun, suatu malam saya mendapatkan kabar yang tidak baik. Salah satu dari teman sekolah saya dulu menderita penyakit asma yang cukup parah. Namanya Dani, namun akrab disapa ‘Buya’ oleh orang-orang yang kenal baik dengannya. Buya termasuk orang yang berjasa dalam hidup saya, karena dialah yang selalu setia menemani saya sewaktu duduk di bangku sekolah dulu. Saya dan Buya adalah teman yang sangat akrab, kami pun sering bertukar isi hati sepulang sekolah.
Saya langsung bergegas ke rumah sakit setelah mendengar kabar itu. Rupanya, sudah banyak teman-teman sekolah saya dulu yang datang disana. Saya sangat berharap agar teman baik saya itu lekas sembuh dari penyakitnya. Kami pun bersama-sama mengumpulkan uang untuk sekedar membeli buah dan roti untuk Buya. Malam itu, saya berencana menginap disana sambil bercerita-cerita tentang masa-masa sekolah dulu. Semakin malam, semakin banyak teman-teman yang pulang, hingga tersisa saya dan orangtua Buya yang masih bercerita disana.
Malam itu, hingga pukul duabelas malam, saya masih belum bisa tidur. Buya tidak bisa memejamkan mata malam itu. Akhirnya, kami berdua menghabiskan waktu malam itu dengan bercerita tentang beragam masalah di antara kami. Saya lihat Buya sangat puas bercerita malam itu dengan saya. Ia bercerita tentang pengalamannya selepas tamat sekolah. Ingin rasanya saya kembali pada masa sekolah dulu, tapi itu sudah menjadi kenangan yang berkesan untuk saya ingat.
Akhirnya, saya memutuskan juga untuk tidur malam itu karena jam sudah menunjukkan pukul empat pagi. Mata saya sudah berat, begitu juga dengan Buya. Kemudian, jam lima pagi saya disentakkan oleh sayup-sayup suara azan yang memaksa saya untuk segera bangun dari lantai rumah sakit yang beralas tikar itu. Setelah shalat subuh, saya permisi pulang kepada orangtua Buya yang juga terbangun untuk shalat subuh, sedangkan Buya masih tertidur pulas pagi itu.
Sesampainya di rumah, saya langsung mandi, berpakaian dan sarapan pagi. Sebab, jam tujuh pagi saya hendak pergi kuliah. Meskipun kepala saya agak pusing karena kurang tidur, saya tetap semangat berangkat kuliah. siang harinya, barulah saya rasakan letih yang luar biasa. Mata saya juga sangat lelah siang itu, hingga saya sempat mengantuk saat kuliah dan ditegur oleh dosen. Meski demikian, saya sangat senang karena saya bisa membuat penderitaan teman saya lebih berkurang karena kehadiran saya malam itu.
Penulis, bergiat di Komunitas Ladangbaru Padang
Olahraga dan Politik
OLAHRAGA DAN POLITIK
A. OLAHRAGA
1. Pengertian Olahraga
Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam pelaksanaannya ada unsur bermain : Ada rasa senang, Dilakukan waktu luang, Aktivitas dipilih (sukarela), Kepuasan dalam proses, Jika tidak dilaksanakan ada sanksi dan Nilai positif.
2. Jenis-Jenis Olahraga
- Olahraga Pendidikan
- Olahraga Prestasi
- Olahraga Rekreasi
- Olahraga Rehabilitasi
- Olahraga Kesehatan dan Kebugaran
- Olahraga Tradisional
3. Manfaat Olahraga
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.
B. POLITIK
Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) dari sumber-sumber (resources) yang ada.
C. HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN POLITIK
Pengamanan peraturan publik, Pemerintah mengatur olahraga yang legal tik legal, bagaimana olahraga dirganisasi, siapa pemainnya, dimana kelompok olahraga itu dimainkan, siapa yang menggunakan fasilitas olahraga umum. Idealnya aturan ini melindungi individu dan kelompok. Pada olahraga komersial pemerintah mengatur hak dan kewajiban pemilik tim, sponsor, promosi dan atlit. Untuk mengatasi konflik pemerintah mengizinkan menggunakan fasilitas umum dan lapangan permainan, tapi melarang aktifitas olahraga ang berbahaya. Pemerintah membuat hukum dan kebijakan untuk pengamanan aturan umum dan public. Melibatkan polisi local dan militer untuk mengontrol keramaian dan individu yang mengancam keamanan.
Mempertahankan kesehatan dan kebugaran; pemerintah mempromosikan olahraga kesehatan dan kebugaran dengan mendanai program asuransi kesehatan dan sponsor olahraga.
Memperomosikan prestise dan kekuatan kelompok, kominiti dan negara keterlibatan pemerintah dalam olahraga mencari pengenalan dan prestise.
Mempromosikan rasa identitas, memiliki dan persatuan; Dengan olahraga orang-orang berpotensi bekerja sama dan menciptakan persatuan emosi di antara anggota kelompok, contohnnya sepak bola dunia, menciptakan persatuan meredam perbedaan ras, religi, bahasa, pendidikan dan inkam.
Reproduksi nilai-nilai dengan ideologi yang dominan; Pemerintah memiliki niat yang kuat mempertahankan ide kesuksesan berdasarkan disiplin kesetian, penentuan, dan kemampuan terus bekerja dalam tahap-tahap kerja keras dalam masa sulit
Meningkatkan dukungan pemimpin politik dan pemerintahan; Pemimpin politik berasumsi dengan mensponsori atau mempromosikan olahraga akan bermakna dan menyenangkan peningkatan legitimasi mereka di mata penduduk.
Mempromosikan pembangunan ekonomi; Dengan olahraga mereka punya kesempatan untuk mengadakan kerjasama untuk mecari lokasi baru untuk kantor mereka dan operasi mereka atau ofisial mempromosikan prosuk mereka yang dibuat oleh bisnis lokal.
Kesimpulan dan kualifikasi ; isu kritis dan keterlibatan pemerintah pada olahraga; kebijakan pemerintah hanya terkesan pada orang tangguh dan kaya, kebijakan juga dipengaruhi oleh perebutan kekuasaan antar kelompok dan masyarakat.
a. Olahraga Dan Proses Politik Global
1. Olahraga internasional: Ideal bertentangan dengan kenyataan
Pencapaian perdamaian dan persahabatan antar negara terjadi pada olahraga internasional yang ideal. Itu ditekankan oleh Baron Pierre tidak Coubertin pendiri pertandinagn olimpiade modern 1896, dan banyak yang lainnya. Harapan bahwa olahraga akan dilakukan sebagai berikut:
• Bentuk komunikasi terbuka antara orang dan para pemimpin dari banyak negara.
• Acara penting membagi bersama minat antar orang dari budaya dan negara yang berbeda
• Tunjukkan hubungan internasional ramah itu bersifat mungkin.
• Bantu perkembnagn pemahaman bu7daya yang diperlukan ke hapuskan pemakaian klise internasional
• Menciptakan suatu model untuk budaya, ekonomi, dan batasan hubungan nasional ke seberang politis
• Tetapkan hubungan aktif kerja bahwa kembangkan para pemimpin di dalam muncul negara dan dapat digunakan dalam usaha-usaha untuk menutup kesenjangan; celah; jurang antar negara kaya dan negara lebih miskin.
Olahraga internasional pasti punya dampak dalam dunia diplomasi, meski, telah mempromosikan bermacam tingkat diplomasi publik. Dengan kata lain, bila ini muncul pada isu-isu serius tentang minat nasional yang vital, olahraga tidak berdampak politik, ofisial pemerintah tidak menggunakan olahraga pada negosiasi tentang kebijakan nasional dan internasional. Akan tetapi bila ini pada ekspresi publik tentang kebersamaan, seperti pertukaran budaya dan komunikasi umum diantara ofisial dari berbagai negara, olahraga menjadi penting delam beberapa hal.
2. Negara, olahraga, dan ideology budaya; olahraga telah digunakan untuk mempromosikan ide-ide dan orientasi yang sesuai dengan minat dari negara-negara kaya dan kuat di dunia. Partisipasi even olahraga internasional sering bermakna bahwa negara lemah harus mencari negara tangguh disebut adikuasa untuk bimbingan dan sumber daya. Inilah yang membuat orang di negara miskin meningkatkan permainan tradisionalmerqaka dan mempfokuskan perhatian mereka pada olahraga yang tidak berhubungan dengan nilai-nilai den pengalaman meeka sendiri. Secara umum, jika mereka ingin bermain, mereka harus sepakat dengan kndisi yang ditentukan oleh orang-orang di negara tangguh.
Idealnnya, olahraga sebagai sarana untuk pertukaran budaya dari berbagai negara berbagi informasi dan mengembangkan pemahaman budaya timbal balik. Ini berarti olahraga sering menjadi barang ekspor budaya dari negara kaya menyatukan dengan hidup sehari-hari orang di negara lain.
3. Refleksi olahraga; Olimpiade dan Olympic Games apakah keduanya istimewa? Olimpiade adalah suatu filsfat hidup, mengagungkan dan mengkombinasi suatu keseluruhan yang seimbang, kualitas tuuh, akal dan pikiran. Mencampur olahraga dengan kultur dan pendidikan. Olympism mencari untuk menciptakan suatu jalan hidup berdasar pada kegembiraan menemukan dalam usaha, nilai bidang pendidikan dari contoh dan rasa hormat yang baik untuk prinsip etis pokok uang universal.
4. Realita politik baru di era Transnasional badan hokum; Saat ini olahraga internasional lebih didominasi oleh badan hokum transnasional yang kuat dan besar untuk mendapatkan tayangan komersial,sebagian dari ekonomi terbesar disunia adalah badan hukum bukan negara karena negara meningkatkan membatasi perdagangan mengurangi tariff dan menghilangkan peraturan internal untuk mempromosikan pengembangan kapitalis mereka badan hokum transnasional menjadi pemain yang kuat pada politik global. Banyak dari mereka menjadi lebih kuat di bidang ekonomi disbanding negara. Ahli ekonomi yang mempunyai kentungan lebih besar.
5. Isu politik global lain; olahraga meningkatkan jumlah atlit sebagai pekrja migrant global. Artinya, meningkatkan isu politik baru. Isu politik global yang lain adalah berhubungan dengan produksi barang-barang olahraga seperti perlengkapan dan pakaian olah raga.
6. Mengenal realita politik terkini; apakah olahraga merupakan proses globalisasi umum? Muncul bersamaan pada kombinasi yang banyak dari ragam olahraga apakah kita menyaksiskan modernisasi olahraga? Penting sekali memahami kecendrungan global dan ekspresi lokal dan jawaban terhadap kecendrungan itu.
b. Politik Dalam Olahraga
Politik adalah satu bagian internal dari organisasi olahraga lokal, nasional, dan internasional dikenal sebagai tubuh-tubuh pengaturan. Konflik sering muncul ketika orang-orang berhubungan dengan pertanyaan sebaga berikut:
- Apa persyaratan sebagai olahraga?; jika orang dari negara dengan budaya tradisional ingin berpatisipasi dalam olimpiade, mereka harus belajar memainkan aktifitas dan permainan popular negara kaya dan makmur, sehingga merka bergantung pada orang dan organisasi negara kaya. Atlit harus dapat pengntrolan dari universitas.
- Apa peranan olahraga?; sebagai konstruksi sosial dalam menciptakan interaksi satu sama lainnya dan mengenal hambatan fisik dilingkungan dan budaya.
- Siapa yang berperan mengatur olah raga?; badan pemerintah dan sponsor.
- Selain itu juga ada beberapa pertanyaan lain seperti: siapa yang mengontrol olahraga, games, pertemuan, pertandingan, tournament, waktu. Dimana event diadakan, penanggung jawab serta hadiah yang akan didistribusikan pada atlet.
c. Olahraga dan Proses Politik Global
- Olahraga internasional: Ideal bertentangan dengan kenyataan
- Negara, olahraga, dan deologi
- Refleksi olahraga; Olimpiade dan Olimpic Games apakah kesuannya istimewa?
- Realita politik baru di era Transnasional badan hokum
- Isu olitik global yang lain.
- Mengenal realita politik terkini
Empat isu utama berkaitan dengan olahraga: (1) Alasan pemerintah melibatkan sponsor dan mengndalikan olahraga, (2) Bagaimana olahraga ada hubungan keluarga dengan proses politis penting, terutama di tingkat global, (3) Peran pertandingan Olimpiade dalam politij global dan kultur glbal, (4) Proses politis yang terjadi dalam organisasi olahraga dan olahraga.
Kekuasaan adalah konsep utama dalam politik mengacu pada satu kemampuan untuk mempengaruhi yang lain dalam mencapai sasaran, bahkan di wajag oposisi lainnya . Otoritas adalah suatu wujud kekuasaan status yang dikenal dalam satu organisasi seperti pada IOC, FIFA, dan NCAA.
d. Sosiologi Olahraga Terhadap Politik
Politik adalah lembaga lain dalam masyarakat kita yang dihubungkan dengan olahraga. Berbagai teori (lihat di bawah) mengusulkan bagaimana olahraga dan politik setiap penggunaan lainnya. Meskipun negara-negara menggunakan olahraga untuk meningkatkan citra mereka dan kekuasaan atau bahwa pemimpin mereka, olahraga juga telah digunakan sebagai pendamai. Goodwill Games, misalnya, melayani tujuan ini, dan para pemimpin dunia telah menggunakan olahraga peserta untuk terlibat dalam tantangan bersahabat dengan atlet dari negara lain sebagai sarana komunikasi dalam proses negosiasi.
Layar bendera dan lagu kebangsaan memainkan telah mengangkat kontroversi di kompetisi internasional Olimpiade dan lainnya, karena penafsiran yang menampilkan seperti mempromosikan ideologi politik. Olahraga memang menawarkan pengaturan untuk kebanggaan nasional dan kesatuan dalam masyarakat kita tapi pada saat yang sama menimbulkan pertanyaan tentang isu-isu kekuasaan, khususnya dalam hal pemilihan atlet untuk kompetisi internasional dan kontrol peristiwa olahraga.
e. Kaitan antara Olahraga dengan Politik
Ketika pada Piala Dunia 1990 Maradona diangkat oleh Presiden Menem sebagai duta resmi Argentina, maka sang legenda sepak bola Argentina itu menjadi symbol konkret identifikasi antara olahraga dan politik. Pertalian erat antara olahraga dan politik bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, bukan hanya dengan politik. Sebab olahraga memiliki multimakna; sosial, ekonomi, politik atau ideologi, dan kesehatan.
Diktator Adolf Hitler juga pernah memanfaatkan Federasi Sepak Bola (DFB) untuk propaganda politik Nazi. Dia mengatakan, ”Orang besar adalah pelari marathon sejarah”. Diktator lainnya, Bennito Mussolini, merasa penting dirinya ditampilkan dalam pose-pose olahraga, seperti sedang bermain anggar, tenis, atau naik kuda. Sebab, menyitir I Bambang Sugiarto (2000), bagi Mussolini, seorang politikus sejati haruslah serentak merupakan simbol kejantanan sportif. Sedangkan bagi kaum sosialis, olahraga adalah manifestasi penting semangat ideal kolektivisme yang rasional dan higienis.
Jadi, dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu.
Tulisan ini memfokuskan diri pada sepakbola, dengan lebih menitikberatkan pada politik, terutama politik demokratik. Artinya, sepakbola bukan sekadar olahraga, melainkan telah lama menjadi alat politik sekaligus inspirasi dan pembelajaran dalam berpolitik. Dengan kata lain, sepakbola dalam perkembangannya bukan hanya sebagai alat politik atau legitimasi politik kekuasaan –seperti diktator Franco di Spanyol yang konon pernah memanfaatkan klub sepak bola Real Madrid sebagai alat legitimasi kekuasaannya, Mussolini pada Piala Dunia 1934 yang memaksakan Piala Dunia harus dilaksanakan di Italia dan klubnya harus ‘menang atau mati’, atau seperti Hitler di atas– tetapi juga sebagai media pembelajaran politik demokratik, terutama yang bertalian dengan politisi dan konstituennya.
f. Sepakbola dan Demokrasi
Bila dilihat lebih dalam, sepakbola memang mengajarkan banyak hal tentang politik, strategi memenangkan pertarungan politik, dan keterlibatan publik di dalamnya, atau yang biasa disebut demokrasi. Dalam demokrasi, yang didahulukan adalah kepentingan umum atau kepentingan bersama, kemudian barulah kepentingan pribadi atau kelompok. Tujuan utama demokrasi adalah menciptakan ruang bagi terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Demikian juga dalam sepakbola, sebagai sebuah permainan tim. Dalam sepakbola, yang diutamakan adalah kebersamaan sebagai sebuah tim, setelah itu pribadi. Pertandingan sepakbola antar bangsa, misalnya, yang didahulukan adalah kepentingan dan kehormatan bangsa dan negara, kemudian baru kepentingan pribadi atau klub. Apabila dalam politik, partai politik adalah arena atau lapangan politik milik rakyat dalam membangun demokrasi, maka dalam sepakbola, lapangan hijau menjadi “lapangan politik” milik rakyat untuk membangun kepentingan bersama. Dalam hal ini, sepakbola dapat mengajarkan bagaimana seharusnya sebuah pementasan arena politik partai dan para pendukungnya dalam menjalankan tugas politiknya, yakni fair play.
g. Koneksi Olahraga- Pemerintah
Oleh karena olahraga merupakan suatu kemewahan dan mahal, keterlibatan pemerintah sangat diperlukan serta sponsor,organisasi, dan semua fasilitas. Keterlibatan ini juga perlu diatur dan dikendalikan oleh suatu agen yang ,andiri dan menunjukkan minat semua public. Tujuh pertimbangan keterlibatan pemerintah (Houlihan, 1991, 1997, 2000): (1) Untuk melindungi orser public, (2) untuk memelihara kesehatan dan kebugaran antar para warganegara, (3) untuk mempromosikan gengsi dan kekuasaan sutu kelompok, masyarakat, atau bangsa, (4) untuk mempromosikan suatu pengertian odentitas, termasuk kesatuan antar para warganegara, (5) reproduksi nilai-nilai konsisten dengan ideology dominan di masyarakat. (6) meningkatkan dukungan kepada pemimpin politik dan pemrintah, dan (7) mempromosikan pembangunan ekonomi di masyarakat.
Melindungi Order Publik
Pemerintah sering membuat hokum olahraga tidak sah, bagaimana olahraga harus tertata, yang punya peluang berolahraga, dimana olahraga tertentu bias dimainkan, dan siapa yang dapat menggunakan sarana olahraga public pada waktu tertentu. Idealnya, aturan-aturan ini melindungi individu dan kelompok yang bertikai dalam berolahraga. Dalam kasus olahraga komersil, pemerintah boleh mengatur hak-hak dan tugas-tugas pemilik regu, sponsor, penyelenggara, dan atlit.
Pemeliharaan Kesehatan dan Kebugaran
Pemerintah juga sudah melibatkan dalam olahraga mempromosikan kesehatan dan kebugaran antar para warganegara. Sebagai contoh, pembiayaan asuransi kesehatan. Banyak orang percaya bahwa keikutsertaan olahraga memperbaiki kebugaran, kebugaran memperbaiki kesehatan, dan kesehatan baik mengurangi biaya-biaya medis. Kepercayaan ini tetap pada tuntutan berikut( Howel an Ingham, 2001; Howell et al, 2002; Nixon, 2000; waddingtn, 2000):
Mempromosikan Prestise dan Power Kelompok, Masyarakat, atau Negara
Keterlibatan pemerintah dalam olahraga sering termotivasi oleh mencari pengenalan dan gengsi. Hal ini terjadi di local, nasional, dan bahkan tingkatan-tingkatan global. Pejabat menggunakan olahraga onternasional untuk menetapkan hal kekuasaan bangsa mereka memenangkan medali, gambaran mereka nasional ditingkatkan di seluruh dunia.
Meniru Nilai-Nilai Konsisten dengan Ideologi Yang Dominan
Pemerintah juga dilibatkan dalam olahraga untuk mempromosikan niali-nilai dan gagasan-gagasan tertentu antar para warganegara. Sebagai contoh, pemerintah secara umu punya kepentingan yang kuat dalam memelihara gaasan sukses didasarkan displin, kesetian, penentuan, dan kemampua untuk nafkaf bekerja di wajah kesukaran dan waktu tidak baik. Olahraga, terutama kelas dunia dan olahraga pilihan kompetitif, telah digunakan.
Olahraga adalah satu alat penting untuk membayangkan kedudukan Negara meredeka. Ini merupakan suatu forum smpurna untuk membangun identitas. Pemerintah juga tertarik akan manfaat ekonomi jangka panjang menjadi tuan rumah kejadian.
Kesimpulan dan kualifikasi: Isu-isu dan pengembangan pemerintah politis Global
Keterlibatan pemerintah dalam olahraga biasanya mencerminkan minat dari sebagian orang lebih dari yang lain. Mereka bermanfaat bagi kebanyakan cenderung menjadi orang-orang mampu mempengaruhi penentu kebijaksanaan. Hal ini tidak berarti bahwa kebijakan pemerintah hanya mencerminka minat orang-orang tangguh dan kaya, tetapi juga kebijakan dipengaruhi oleh kuasa berjuang antar kelompok dalam suatu masyarakat.
h. Proses Olahraga dan Politis Global
Olahraga Internasional: Idaman-idaman melawan kenyataan
Meraih damai dan persahabatan antar Negara-negara mempunyai suatu olahraga dasar idaman longstanding internasional. Ditekankan oleh Baron Pierre tidak Coubertin, pendiri dari pertandingan Olimpiade modern dala 1896, dan oleh banyak yang lainnya sejak itu.
Harapan mempunyai bahwa olahraga-olahraga akan melakukan berbagai hal berikut:
1. Bentuk komunikasi terbuka antara orang-orang dan para pemimpindari banyak Negara.
2. Acara penting membagi bersama minat antar orang-orang dari kultur-kultur dan Negara-negara yang berbeda.
3. Tunjukkan hubungan-hubungan yang internasional rahmah itu bersifat mungkin
4. Bantu perkembangan pemahaman budaya yang diperlukan ke hapuskan pemakaian klise nasional.
5. Buat suatu model untuk budaya, ekonomi, dan batasan hubungan nasonal keseberang politis
6. Tetapkan hubungan-hubungan aktip kerja bahwa dikembangkan para pemimpin didalam Negara-negara dan dapat di gunakan dalam usaha-usaha untuk menutup kesenjangan, celah, jurang antara Negara-negara yang kaya dan Negara-negara miskin.
D. PENGARUH SOSIOLOGI OLAHRAGA TERHADAP POLITIK
1. Pengaruh Positif Sosiologi Olahraga terhadap Politik
Perserikatan bangsa-bangsa di dunia telah ikut tergabung dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Para pemimpin dunia telah bisa saling melakukan proses negosiasi dan komunikasi yang berkaitan dengan masalah olahraga. Seperti contohnya, hubungan yang baik antar Negara juga dapat diciptakan dengan menggelar pesta olahraga di penjuru dunia. Intinya, dengan mensosialisasikan olahraga dalam kehidupan plotik, baik luar negeri maupun dalam negeri, akan berdampak baik pada kehidupan politik dunia, Negara khususnya.
2. Pengaruh Negatif Sosiologi Olahraga terhadap Politik
Tidak sedikit terjadi provokasi dalam dunia olahraga yang disebabkan urusan politik. Salah satunya bisa kita lihat dari kasus suap wisma atlet yang merugikan Negara miliaran bahkan triliunan rupiah. Sarana dan prasarana yang seharusnya dipersiapkan sepenuhnya untuk tempat tinggal atau latihan atlet, malah dijadikan ajang untuk korupsi. Beberapa orang telah bergelut di dalam proyek tersebut. Sesungguhnya olahraga mampu membentuk rasa kekeluargaan sesama warga Negara maupun dengan Negara lain, namun juga bisa menimbulkan efek negative seperti yang diungkapkan diatas.
Referensi
Sapto Adi Dan Mu’arifin (2007)“Sosiologi Olahraga”Upt Perpus Um, Malang
Bouman, P.J. (1976) Sosiologi, Pengertian Dan Masalah. Yogyakarta, Penerbit Yayasan Kanisius.
Early Socialization” Wiggins, Wiggins & Zanden, 1994
H.Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartoto. 2008. Defenisi Sosiologi Pendidikan. Online (Http://Www.Fatamorghana. Wordpress.Com, Diakses 20 Maret 2008).
Ahmad Tanwir 2010. Olahraga Dan Penguasaan Diri
Dr. Marjohan Hs, M.Pd. 2011. Sosiologi Olahraga. Padang, UNP Press.
intelektualmoeda.blogspot.com
Biodata
1. Nama : Wendi Ichsan
Panggilan : Wendi
NIM/BP : 17720/2010
Tempat/Tgl. Lahir : Pariaman, 24 Maret 1991
Alamat : Jl. Sidingin 21B, Tabing, Kec. Koto Tangah, Kota Padang
Daerah Asal : Padusunan, Kota Pariaman
No. Telp : 081947953045
Cabang Olahraga : Catur, Atletik
2. Nama : Masrul Hanif R.
Panggilan : Hanif
NIM/BP : 17721/2010
Tempat/Tgl. Lahir : Batusangkar, 20 Juni 1991
Alamat : Jl. Belibis Ujung No.3, Air Tawar Barat, Kota Padang
Daerah Asal : Lintau, Kab. Tanah Datar
No. Telp : 085761959499
Cabang Olahraga : Bola Volly
3. Nama : Fedri Saad
Panggilan : Fedri
NIM/BP : 55913/2010
Tempat/Tgl. Lahir : Tanjung Balik, 14 Oktober 1992
Alamat : Jl. Gajah No.17A, Air Tawar Barat, Kota Padang
Daerah Asal : Tanjung Balik, Kab. Solok
No. Telp : 081947669677
Cabang Olahraga : Sepakbola
4. Nama : Zaitul Ikhsan
Panggilan : Ikhsan
NIM/BP : 16868/2011
Tempat/Tgl. Lahir : Padang, 20 Mei 1992
Alamat : Jl. Gelatik III No.5, Air Tawar Barat, Kota Padang
Daerah Asal : Kab. Pesisir Selatan
No. Telp : 085263939875
Cabang Olahraga : Wushu
5. Nama : Nasrul
Panggilan : Nasrul
NIM/BP : 16876/2010
Tempat/Tgl. Lahir :
Alamat : Jl. Belibis Blok C No. 11, Air Tawar Barat, Kota Padang
Daerah Asal : Kayu Aro, Kab. Solok
No. Telp : 085766192262
Cabang Olahraga : Atletik
A. OLAHRAGA
1. Pengertian Olahraga
Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam pelaksanaannya ada unsur bermain : Ada rasa senang, Dilakukan waktu luang, Aktivitas dipilih (sukarela), Kepuasan dalam proses, Jika tidak dilaksanakan ada sanksi dan Nilai positif.
2. Jenis-Jenis Olahraga
- Olahraga Pendidikan
- Olahraga Prestasi
- Olahraga Rekreasi
- Olahraga Rehabilitasi
- Olahraga Kesehatan dan Kebugaran
- Olahraga Tradisional
3. Manfaat Olahraga
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.
B. POLITIK
Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) dari sumber-sumber (resources) yang ada.
C. HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN POLITIK
Pengamanan peraturan publik, Pemerintah mengatur olahraga yang legal tik legal, bagaimana olahraga dirganisasi, siapa pemainnya, dimana kelompok olahraga itu dimainkan, siapa yang menggunakan fasilitas olahraga umum. Idealnya aturan ini melindungi individu dan kelompok. Pada olahraga komersial pemerintah mengatur hak dan kewajiban pemilik tim, sponsor, promosi dan atlit. Untuk mengatasi konflik pemerintah mengizinkan menggunakan fasilitas umum dan lapangan permainan, tapi melarang aktifitas olahraga ang berbahaya. Pemerintah membuat hukum dan kebijakan untuk pengamanan aturan umum dan public. Melibatkan polisi local dan militer untuk mengontrol keramaian dan individu yang mengancam keamanan.
Mempertahankan kesehatan dan kebugaran; pemerintah mempromosikan olahraga kesehatan dan kebugaran dengan mendanai program asuransi kesehatan dan sponsor olahraga.
Memperomosikan prestise dan kekuatan kelompok, kominiti dan negara keterlibatan pemerintah dalam olahraga mencari pengenalan dan prestise.
Mempromosikan rasa identitas, memiliki dan persatuan; Dengan olahraga orang-orang berpotensi bekerja sama dan menciptakan persatuan emosi di antara anggota kelompok, contohnnya sepak bola dunia, menciptakan persatuan meredam perbedaan ras, religi, bahasa, pendidikan dan inkam.
Reproduksi nilai-nilai dengan ideologi yang dominan; Pemerintah memiliki niat yang kuat mempertahankan ide kesuksesan berdasarkan disiplin kesetian, penentuan, dan kemampuan terus bekerja dalam tahap-tahap kerja keras dalam masa sulit
Meningkatkan dukungan pemimpin politik dan pemerintahan; Pemimpin politik berasumsi dengan mensponsori atau mempromosikan olahraga akan bermakna dan menyenangkan peningkatan legitimasi mereka di mata penduduk.
Mempromosikan pembangunan ekonomi; Dengan olahraga mereka punya kesempatan untuk mengadakan kerjasama untuk mecari lokasi baru untuk kantor mereka dan operasi mereka atau ofisial mempromosikan prosuk mereka yang dibuat oleh bisnis lokal.
Kesimpulan dan kualifikasi ; isu kritis dan keterlibatan pemerintah pada olahraga; kebijakan pemerintah hanya terkesan pada orang tangguh dan kaya, kebijakan juga dipengaruhi oleh perebutan kekuasaan antar kelompok dan masyarakat.
a. Olahraga Dan Proses Politik Global
1. Olahraga internasional: Ideal bertentangan dengan kenyataan
Pencapaian perdamaian dan persahabatan antar negara terjadi pada olahraga internasional yang ideal. Itu ditekankan oleh Baron Pierre tidak Coubertin pendiri pertandinagn olimpiade modern 1896, dan banyak yang lainnya. Harapan bahwa olahraga akan dilakukan sebagai berikut:
• Bentuk komunikasi terbuka antara orang dan para pemimpin dari banyak negara.
• Acara penting membagi bersama minat antar orang dari budaya dan negara yang berbeda
• Tunjukkan hubungan internasional ramah itu bersifat mungkin.
• Bantu perkembnagn pemahaman bu7daya yang diperlukan ke hapuskan pemakaian klise internasional
• Menciptakan suatu model untuk budaya, ekonomi, dan batasan hubungan nasional ke seberang politis
• Tetapkan hubungan aktif kerja bahwa kembangkan para pemimpin di dalam muncul negara dan dapat digunakan dalam usaha-usaha untuk menutup kesenjangan; celah; jurang antar negara kaya dan negara lebih miskin.
Olahraga internasional pasti punya dampak dalam dunia diplomasi, meski, telah mempromosikan bermacam tingkat diplomasi publik. Dengan kata lain, bila ini muncul pada isu-isu serius tentang minat nasional yang vital, olahraga tidak berdampak politik, ofisial pemerintah tidak menggunakan olahraga pada negosiasi tentang kebijakan nasional dan internasional. Akan tetapi bila ini pada ekspresi publik tentang kebersamaan, seperti pertukaran budaya dan komunikasi umum diantara ofisial dari berbagai negara, olahraga menjadi penting delam beberapa hal.
2. Negara, olahraga, dan ideology budaya; olahraga telah digunakan untuk mempromosikan ide-ide dan orientasi yang sesuai dengan minat dari negara-negara kaya dan kuat di dunia. Partisipasi even olahraga internasional sering bermakna bahwa negara lemah harus mencari negara tangguh disebut adikuasa untuk bimbingan dan sumber daya. Inilah yang membuat orang di negara miskin meningkatkan permainan tradisionalmerqaka dan mempfokuskan perhatian mereka pada olahraga yang tidak berhubungan dengan nilai-nilai den pengalaman meeka sendiri. Secara umum, jika mereka ingin bermain, mereka harus sepakat dengan kndisi yang ditentukan oleh orang-orang di negara tangguh.
Idealnnya, olahraga sebagai sarana untuk pertukaran budaya dari berbagai negara berbagi informasi dan mengembangkan pemahaman budaya timbal balik. Ini berarti olahraga sering menjadi barang ekspor budaya dari negara kaya menyatukan dengan hidup sehari-hari orang di negara lain.
3. Refleksi olahraga; Olimpiade dan Olympic Games apakah keduanya istimewa? Olimpiade adalah suatu filsfat hidup, mengagungkan dan mengkombinasi suatu keseluruhan yang seimbang, kualitas tuuh, akal dan pikiran. Mencampur olahraga dengan kultur dan pendidikan. Olympism mencari untuk menciptakan suatu jalan hidup berdasar pada kegembiraan menemukan dalam usaha, nilai bidang pendidikan dari contoh dan rasa hormat yang baik untuk prinsip etis pokok uang universal.
4. Realita politik baru di era Transnasional badan hokum; Saat ini olahraga internasional lebih didominasi oleh badan hokum transnasional yang kuat dan besar untuk mendapatkan tayangan komersial,sebagian dari ekonomi terbesar disunia adalah badan hukum bukan negara karena negara meningkatkan membatasi perdagangan mengurangi tariff dan menghilangkan peraturan internal untuk mempromosikan pengembangan kapitalis mereka badan hokum transnasional menjadi pemain yang kuat pada politik global. Banyak dari mereka menjadi lebih kuat di bidang ekonomi disbanding negara. Ahli ekonomi yang mempunyai kentungan lebih besar.
5. Isu politik global lain; olahraga meningkatkan jumlah atlit sebagai pekrja migrant global. Artinya, meningkatkan isu politik baru. Isu politik global yang lain adalah berhubungan dengan produksi barang-barang olahraga seperti perlengkapan dan pakaian olah raga.
6. Mengenal realita politik terkini; apakah olahraga merupakan proses globalisasi umum? Muncul bersamaan pada kombinasi yang banyak dari ragam olahraga apakah kita menyaksiskan modernisasi olahraga? Penting sekali memahami kecendrungan global dan ekspresi lokal dan jawaban terhadap kecendrungan itu.
b. Politik Dalam Olahraga
Politik adalah satu bagian internal dari organisasi olahraga lokal, nasional, dan internasional dikenal sebagai tubuh-tubuh pengaturan. Konflik sering muncul ketika orang-orang berhubungan dengan pertanyaan sebaga berikut:
- Apa persyaratan sebagai olahraga?; jika orang dari negara dengan budaya tradisional ingin berpatisipasi dalam olimpiade, mereka harus belajar memainkan aktifitas dan permainan popular negara kaya dan makmur, sehingga merka bergantung pada orang dan organisasi negara kaya. Atlit harus dapat pengntrolan dari universitas.
- Apa peranan olahraga?; sebagai konstruksi sosial dalam menciptakan interaksi satu sama lainnya dan mengenal hambatan fisik dilingkungan dan budaya.
- Siapa yang berperan mengatur olah raga?; badan pemerintah dan sponsor.
- Selain itu juga ada beberapa pertanyaan lain seperti: siapa yang mengontrol olahraga, games, pertemuan, pertandingan, tournament, waktu. Dimana event diadakan, penanggung jawab serta hadiah yang akan didistribusikan pada atlet.
c. Olahraga dan Proses Politik Global
- Olahraga internasional: Ideal bertentangan dengan kenyataan
- Negara, olahraga, dan deologi
- Refleksi olahraga; Olimpiade dan Olimpic Games apakah kesuannya istimewa?
- Realita politik baru di era Transnasional badan hokum
- Isu olitik global yang lain.
- Mengenal realita politik terkini
Empat isu utama berkaitan dengan olahraga: (1) Alasan pemerintah melibatkan sponsor dan mengndalikan olahraga, (2) Bagaimana olahraga ada hubungan keluarga dengan proses politis penting, terutama di tingkat global, (3) Peran pertandingan Olimpiade dalam politij global dan kultur glbal, (4) Proses politis yang terjadi dalam organisasi olahraga dan olahraga.
Kekuasaan adalah konsep utama dalam politik mengacu pada satu kemampuan untuk mempengaruhi yang lain dalam mencapai sasaran, bahkan di wajag oposisi lainnya . Otoritas adalah suatu wujud kekuasaan status yang dikenal dalam satu organisasi seperti pada IOC, FIFA, dan NCAA.
d. Sosiologi Olahraga Terhadap Politik
Politik adalah lembaga lain dalam masyarakat kita yang dihubungkan dengan olahraga. Berbagai teori (lihat di bawah) mengusulkan bagaimana olahraga dan politik setiap penggunaan lainnya. Meskipun negara-negara menggunakan olahraga untuk meningkatkan citra mereka dan kekuasaan atau bahwa pemimpin mereka, olahraga juga telah digunakan sebagai pendamai. Goodwill Games, misalnya, melayani tujuan ini, dan para pemimpin dunia telah menggunakan olahraga peserta untuk terlibat dalam tantangan bersahabat dengan atlet dari negara lain sebagai sarana komunikasi dalam proses negosiasi.
Layar bendera dan lagu kebangsaan memainkan telah mengangkat kontroversi di kompetisi internasional Olimpiade dan lainnya, karena penafsiran yang menampilkan seperti mempromosikan ideologi politik. Olahraga memang menawarkan pengaturan untuk kebanggaan nasional dan kesatuan dalam masyarakat kita tapi pada saat yang sama menimbulkan pertanyaan tentang isu-isu kekuasaan, khususnya dalam hal pemilihan atlet untuk kompetisi internasional dan kontrol peristiwa olahraga.
e. Kaitan antara Olahraga dengan Politik
Ketika pada Piala Dunia 1990 Maradona diangkat oleh Presiden Menem sebagai duta resmi Argentina, maka sang legenda sepak bola Argentina itu menjadi symbol konkret identifikasi antara olahraga dan politik. Pertalian erat antara olahraga dan politik bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, bukan hanya dengan politik. Sebab olahraga memiliki multimakna; sosial, ekonomi, politik atau ideologi, dan kesehatan.
Diktator Adolf Hitler juga pernah memanfaatkan Federasi Sepak Bola (DFB) untuk propaganda politik Nazi. Dia mengatakan, ”Orang besar adalah pelari marathon sejarah”. Diktator lainnya, Bennito Mussolini, merasa penting dirinya ditampilkan dalam pose-pose olahraga, seperti sedang bermain anggar, tenis, atau naik kuda. Sebab, menyitir I Bambang Sugiarto (2000), bagi Mussolini, seorang politikus sejati haruslah serentak merupakan simbol kejantanan sportif. Sedangkan bagi kaum sosialis, olahraga adalah manifestasi penting semangat ideal kolektivisme yang rasional dan higienis.
Jadi, dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu.
Tulisan ini memfokuskan diri pada sepakbola, dengan lebih menitikberatkan pada politik, terutama politik demokratik. Artinya, sepakbola bukan sekadar olahraga, melainkan telah lama menjadi alat politik sekaligus inspirasi dan pembelajaran dalam berpolitik. Dengan kata lain, sepakbola dalam perkembangannya bukan hanya sebagai alat politik atau legitimasi politik kekuasaan –seperti diktator Franco di Spanyol yang konon pernah memanfaatkan klub sepak bola Real Madrid sebagai alat legitimasi kekuasaannya, Mussolini pada Piala Dunia 1934 yang memaksakan Piala Dunia harus dilaksanakan di Italia dan klubnya harus ‘menang atau mati’, atau seperti Hitler di atas– tetapi juga sebagai media pembelajaran politik demokratik, terutama yang bertalian dengan politisi dan konstituennya.
f. Sepakbola dan Demokrasi
Bila dilihat lebih dalam, sepakbola memang mengajarkan banyak hal tentang politik, strategi memenangkan pertarungan politik, dan keterlibatan publik di dalamnya, atau yang biasa disebut demokrasi. Dalam demokrasi, yang didahulukan adalah kepentingan umum atau kepentingan bersama, kemudian barulah kepentingan pribadi atau kelompok. Tujuan utama demokrasi adalah menciptakan ruang bagi terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Demikian juga dalam sepakbola, sebagai sebuah permainan tim. Dalam sepakbola, yang diutamakan adalah kebersamaan sebagai sebuah tim, setelah itu pribadi. Pertandingan sepakbola antar bangsa, misalnya, yang didahulukan adalah kepentingan dan kehormatan bangsa dan negara, kemudian baru kepentingan pribadi atau klub. Apabila dalam politik, partai politik adalah arena atau lapangan politik milik rakyat dalam membangun demokrasi, maka dalam sepakbola, lapangan hijau menjadi “lapangan politik” milik rakyat untuk membangun kepentingan bersama. Dalam hal ini, sepakbola dapat mengajarkan bagaimana seharusnya sebuah pementasan arena politik partai dan para pendukungnya dalam menjalankan tugas politiknya, yakni fair play.
g. Koneksi Olahraga- Pemerintah
Oleh karena olahraga merupakan suatu kemewahan dan mahal, keterlibatan pemerintah sangat diperlukan serta sponsor,organisasi, dan semua fasilitas. Keterlibatan ini juga perlu diatur dan dikendalikan oleh suatu agen yang ,andiri dan menunjukkan minat semua public. Tujuh pertimbangan keterlibatan pemerintah (Houlihan, 1991, 1997, 2000): (1) Untuk melindungi orser public, (2) untuk memelihara kesehatan dan kebugaran antar para warganegara, (3) untuk mempromosikan gengsi dan kekuasaan sutu kelompok, masyarakat, atau bangsa, (4) untuk mempromosikan suatu pengertian odentitas, termasuk kesatuan antar para warganegara, (5) reproduksi nilai-nilai konsisten dengan ideology dominan di masyarakat. (6) meningkatkan dukungan kepada pemimpin politik dan pemrintah, dan (7) mempromosikan pembangunan ekonomi di masyarakat.
Melindungi Order Publik
Pemerintah sering membuat hokum olahraga tidak sah, bagaimana olahraga harus tertata, yang punya peluang berolahraga, dimana olahraga tertentu bias dimainkan, dan siapa yang dapat menggunakan sarana olahraga public pada waktu tertentu. Idealnya, aturan-aturan ini melindungi individu dan kelompok yang bertikai dalam berolahraga. Dalam kasus olahraga komersil, pemerintah boleh mengatur hak-hak dan tugas-tugas pemilik regu, sponsor, penyelenggara, dan atlit.
Pemeliharaan Kesehatan dan Kebugaran
Pemerintah juga sudah melibatkan dalam olahraga mempromosikan kesehatan dan kebugaran antar para warganegara. Sebagai contoh, pembiayaan asuransi kesehatan. Banyak orang percaya bahwa keikutsertaan olahraga memperbaiki kebugaran, kebugaran memperbaiki kesehatan, dan kesehatan baik mengurangi biaya-biaya medis. Kepercayaan ini tetap pada tuntutan berikut( Howel an Ingham, 2001; Howell et al, 2002; Nixon, 2000; waddingtn, 2000):
Mempromosikan Prestise dan Power Kelompok, Masyarakat, atau Negara
Keterlibatan pemerintah dalam olahraga sering termotivasi oleh mencari pengenalan dan gengsi. Hal ini terjadi di local, nasional, dan bahkan tingkatan-tingkatan global. Pejabat menggunakan olahraga onternasional untuk menetapkan hal kekuasaan bangsa mereka memenangkan medali, gambaran mereka nasional ditingkatkan di seluruh dunia.
Meniru Nilai-Nilai Konsisten dengan Ideologi Yang Dominan
Pemerintah juga dilibatkan dalam olahraga untuk mempromosikan niali-nilai dan gagasan-gagasan tertentu antar para warganegara. Sebagai contoh, pemerintah secara umu punya kepentingan yang kuat dalam memelihara gaasan sukses didasarkan displin, kesetian, penentuan, dan kemampua untuk nafkaf bekerja di wajah kesukaran dan waktu tidak baik. Olahraga, terutama kelas dunia dan olahraga pilihan kompetitif, telah digunakan.
Olahraga adalah satu alat penting untuk membayangkan kedudukan Negara meredeka. Ini merupakan suatu forum smpurna untuk membangun identitas. Pemerintah juga tertarik akan manfaat ekonomi jangka panjang menjadi tuan rumah kejadian.
Kesimpulan dan kualifikasi: Isu-isu dan pengembangan pemerintah politis Global
Keterlibatan pemerintah dalam olahraga biasanya mencerminkan minat dari sebagian orang lebih dari yang lain. Mereka bermanfaat bagi kebanyakan cenderung menjadi orang-orang mampu mempengaruhi penentu kebijaksanaan. Hal ini tidak berarti bahwa kebijakan pemerintah hanya mencerminka minat orang-orang tangguh dan kaya, tetapi juga kebijakan dipengaruhi oleh kuasa berjuang antar kelompok dalam suatu masyarakat.
h. Proses Olahraga dan Politis Global
Olahraga Internasional: Idaman-idaman melawan kenyataan
Meraih damai dan persahabatan antar Negara-negara mempunyai suatu olahraga dasar idaman longstanding internasional. Ditekankan oleh Baron Pierre tidak Coubertin, pendiri dari pertandingan Olimpiade modern dala 1896, dan oleh banyak yang lainnya sejak itu.
Harapan mempunyai bahwa olahraga-olahraga akan melakukan berbagai hal berikut:
1. Bentuk komunikasi terbuka antara orang-orang dan para pemimpindari banyak Negara.
2. Acara penting membagi bersama minat antar orang-orang dari kultur-kultur dan Negara-negara yang berbeda.
3. Tunjukkan hubungan-hubungan yang internasional rahmah itu bersifat mungkin
4. Bantu perkembangan pemahaman budaya yang diperlukan ke hapuskan pemakaian klise nasional.
5. Buat suatu model untuk budaya, ekonomi, dan batasan hubungan nasonal keseberang politis
6. Tetapkan hubungan-hubungan aktip kerja bahwa dikembangkan para pemimpin didalam Negara-negara dan dapat di gunakan dalam usaha-usaha untuk menutup kesenjangan, celah, jurang antara Negara-negara yang kaya dan Negara-negara miskin.
D. PENGARUH SOSIOLOGI OLAHRAGA TERHADAP POLITIK
1. Pengaruh Positif Sosiologi Olahraga terhadap Politik
Perserikatan bangsa-bangsa di dunia telah ikut tergabung dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Para pemimpin dunia telah bisa saling melakukan proses negosiasi dan komunikasi yang berkaitan dengan masalah olahraga. Seperti contohnya, hubungan yang baik antar Negara juga dapat diciptakan dengan menggelar pesta olahraga di penjuru dunia. Intinya, dengan mensosialisasikan olahraga dalam kehidupan plotik, baik luar negeri maupun dalam negeri, akan berdampak baik pada kehidupan politik dunia, Negara khususnya.
2. Pengaruh Negatif Sosiologi Olahraga terhadap Politik
Tidak sedikit terjadi provokasi dalam dunia olahraga yang disebabkan urusan politik. Salah satunya bisa kita lihat dari kasus suap wisma atlet yang merugikan Negara miliaran bahkan triliunan rupiah. Sarana dan prasarana yang seharusnya dipersiapkan sepenuhnya untuk tempat tinggal atau latihan atlet, malah dijadikan ajang untuk korupsi. Beberapa orang telah bergelut di dalam proyek tersebut. Sesungguhnya olahraga mampu membentuk rasa kekeluargaan sesama warga Negara maupun dengan Negara lain, namun juga bisa menimbulkan efek negative seperti yang diungkapkan diatas.
Referensi
Sapto Adi Dan Mu’arifin (2007)“Sosiologi Olahraga”Upt Perpus Um, Malang
Bouman, P.J. (1976) Sosiologi, Pengertian Dan Masalah. Yogyakarta, Penerbit Yayasan Kanisius.
Early Socialization” Wiggins, Wiggins & Zanden, 1994
H.Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartoto. 2008. Defenisi Sosiologi Pendidikan. Online (Http://Www.Fatamorghana. Wordpress.Com, Diakses 20 Maret 2008).
Ahmad Tanwir 2010. Olahraga Dan Penguasaan Diri
Dr. Marjohan Hs, M.Pd. 2011. Sosiologi Olahraga. Padang, UNP Press.
intelektualmoeda.blogspot.com
Biodata
1. Nama : Wendi Ichsan
Panggilan : Wendi
NIM/BP : 17720/2010
Tempat/Tgl. Lahir : Pariaman, 24 Maret 1991
Alamat : Jl. Sidingin 21B, Tabing, Kec. Koto Tangah, Kota Padang
Daerah Asal : Padusunan, Kota Pariaman
No. Telp : 081947953045
Cabang Olahraga : Catur, Atletik
2. Nama : Masrul Hanif R.
Panggilan : Hanif
NIM/BP : 17721/2010
Tempat/Tgl. Lahir : Batusangkar, 20 Juni 1991
Alamat : Jl. Belibis Ujung No.3, Air Tawar Barat, Kota Padang
Daerah Asal : Lintau, Kab. Tanah Datar
No. Telp : 085761959499
Cabang Olahraga : Bola Volly
3. Nama : Fedri Saad
Panggilan : Fedri
NIM/BP : 55913/2010
Tempat/Tgl. Lahir : Tanjung Balik, 14 Oktober 1992
Alamat : Jl. Gajah No.17A, Air Tawar Barat, Kota Padang
Daerah Asal : Tanjung Balik, Kab. Solok
No. Telp : 081947669677
Cabang Olahraga : Sepakbola
4. Nama : Zaitul Ikhsan
Panggilan : Ikhsan
NIM/BP : 16868/2011
Tempat/Tgl. Lahir : Padang, 20 Mei 1992
Alamat : Jl. Gelatik III No.5, Air Tawar Barat, Kota Padang
Daerah Asal : Kab. Pesisir Selatan
No. Telp : 085263939875
Cabang Olahraga : Wushu
5. Nama : Nasrul
Panggilan : Nasrul
NIM/BP : 16876/2010
Tempat/Tgl. Lahir :
Alamat : Jl. Belibis Blok C No. 11, Air Tawar Barat, Kota Padang
Daerah Asal : Kayu Aro, Kab. Solok
No. Telp : 085766192262
Cabang Olahraga : Atletik
Minggu, 30 Oktober 2011
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Manfaat Berolahraga Untuk Kesehatan Tubuh
Oleh: Wendi Ichsan
Olahraga merupakan cara yang dilakukan oleh manusia untuk memaksimalkan kebugaran tubuh dan membuat pikiran jernih. Dengan berolahraga, seseorang mampu menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik. Jika olahraga dijalankan dengan teratur, maka akan teratur pulalah kondisi tubuh kita. Tetapi, jika melakukan pekerjaan berat tanpa berolahraga maka akan dapat menurunkan kondisi fisik pada tubuh kita dan dapat mendatangkan penyakit.
Bagi sebagian orang, olahraga merupakan hal yang sangat penting. Namun, ada juga orang yang merasa bahwa olahraga tidak terlalu penting bagi kesehatan tubuh. Dan jika kita menkaji dengan teliti, tentu kita pasti beranggapan bahwa olahraga begitu penting untuk kesehatan tubuh kita. Sebab, dengan berolahraga tubuh seseorang akan lebih fit dan lebih bugar. Selain itu, orang yang rajin berolahraga akan jarang terkena penyakit dan tubuhnya akan lebih atletis.
Biasanya, waktu yang tepat untuk berolahraga yaitu pagi hari dan sore hari. Karena, sejuknya udara di pagi hari dapat membangkitkan semangat untuk berolahraga dan memulihkan kondisi pikiran. Bahwasanya, udara pagi sangat baik untuk dihirup karena masih segar belum terkena polusi. Makanya, kita lebih baik bangun tidur lebih pagi agar dapat berolahraga pagi secara teratur. Itupun akan sangat baik demi menjaga kualitas tubuh yang sehat.
Selain dipagi hari, berolahraga juga baik di sore hari. Sebab, cahaya matahari sore yang sudah sedikit sayup juga dapat membangkitkan semangat. Sebab, cahaya matahari sore baik untuk tubuh. Alangkah baiknya jika kita berolahraga setiap pagi hari dan ketika sore. Dengan demikian, tubuh kita akan siap menjalani hari-hari yang berat. Karena, dengan berolahraga kita akan terbantu untuk melatih diri agar bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan berat dengan pemikiran kita yang jernih.
Sebenarnya, dengan sering berolahraga kita mampu untuk melahirkan sesuatu inovasi baru ataupun sebuah gagasan yang penting. Sebab, pikiran yang jernih mampu membawa kita pada kebiasaan yang lebih baik. Untuk itu, kita sangat dianjurkan berolahraga setiap hari secara teratur. Kalaupun tidak bisa berolahraga secara maksimal, setidaknya kita terbiasa untuk lari atau senam di pagi hari. Itu akan lebih baik jika tidak melakukan olahraga sedikitpun di pagi hari.
Hendaknya, dalam waktu selama 24 jam yang kita habiskan dapat diselingi dengan olahraga. Jangan merasa bahwa olahraga dapat membuat kita letih dan semacamnya. Sebab, olahraga sebenarnya membuat tubuh kita jauh lebih fit daripada biasanya. Hendaknya, ada sedikit waktu yang harus disisakan untuk berolahraga. Sebab, tidak baik melakukan aktifitas, kerja dan berpikir terus menerus. Makanya, harus mendapat selingan dengan berolahraga teratur.
Biasanya, seseorang akan menyesal setelah mengetahui pentingnya olahraga ketika jatuh sakit. Ini seringkali dialami oleh masyarakat perkotaan. Sebab, gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung stress, sering mengkonsumsi makanan-makanan berlemak tinggi dan jarang bahkan tidak pernah berolahraga. Itulah gaya hidup yang menyebabkan seseorang akan mengalami kematian yang lebih cepat daripada orang yang sering berolahraga.
Terlebih lagi, pada usia yang semakin tua diatas 40 tahun, seseorang biasanya mengalami berat badan yang bertambah. Itu diakibatkan karena cara kerja sistem hormon yang sudah tidak seimbang dan kurang teratur, ditambah lagi dengan lambannya metabolisme tubuh. Itulah penyebabnya hampir sebagian orang mengalami peningkatan berat badan diatas usia 40 tahun. Untuk itu, doatas usia 40 tahun seseorang harus lebih sering olahraga demi menjaga kesehatan yang lebih lama.
Sebenarnya, semakin tua usia akan semakin lamban kinerja tubuh. Daripada itu, hendaknya kita memang harus membiasakan olahraga dari usia muda. Jika itu sudah sering kita laksanakan, maka tidak ada alasan untuk sulit melakukan olahraga. Olahraga ini akan terasa lebih mudah dan enteng. Jadi, tidak ada salahnya mengasingkan waktu untuk berolahraga dan hal baik bagi tubuh. Semakin sering berolahraga, semakin sehat tubuh seseorang dan semakin jernih pikiran seseorang.
Oleh karena itu, olahraga harus senantiasa melekat dan mendarah daging dalam hidup kita. Jangan sampai kita menjadi orang yang sudah begitu lemah diusia diatas 50 tahun. Makanya, selagi bisa melakukannya harus dilakukan sebaik mungkin. Kuncinya, pada usia ini kita sangat dianjurkan bergerak sebanyak mungkin. Misalnya dengan melakukan olahraga berjalan kaki semampunya tiap hari. Hendaknya, lakukanlah olahraga ini dengan santai tanpa ada keterpaksaan.
Penulis, bergiat di Komunitas Ladangbaru Padang
Langganan:
Postingan (Atom)